ANGSANA BEACH

©tiyerreysgallery 08:02:2013/17:35/Angsana, South Borneo
Foto tentang pemandangan suatu area disebut landscape photography. Landscape photography merupakan bagian scenery yang dilihat dari satu titik penglihatan. Landscape photography selalu menjadi bagian dari outdoor photography yang mengetengahkan pemandangan pantai, laut, tebing karang, sungai, danau, kolam, gunung, hutan maupun air terjun. Prioritas utama foto itu adalah pemandangan, dengan mempertajam view dan mengeksplorasi keindahan. Kehadiran manusia bisa ditiadakan atau tidak disertakan. Dalam foto landscape, kehadiran orang maupun satwa hanya berfungsi sebagai skala pembanding. Memang bergantung pesan yang ingin kita sampaikan. Ketika itu menampilkan kesan kesunyian, kita tak perlu menampilkan orang. Sebab, kekuatan foto tersebut bertumpu pada orientasi piktorial.
Foto landscape, cenderung berhubungan dengan panorama, terlihat lebih luas, dalam angle of view-nya.(*Book; Abdi, Yuyung. 2012. Photography From My Eyes. Jakarta: Gramedia)


Sebuah perjalanan liburan yang menyenangkan. Tak terlupakan, dan menciptakan memori yang indah ketika berada disana. Sebuah pulau yang tak pernah menduga hingga bisa menjejakkan kaki disana.
Angsana, Kalimantan Selatan. Membuat saya memiliki memori indah. Selain keadaan suasana yang berbeda dengan di Jawa, kehidupan masyarakat disana juga berbeda. Berbeda kebiasaan dan keunikan masing-masing warga dan kebiasaan mereka membuat saya tertarik dan mulai mencintai keindahan yang secara alami tercipta disana.
Selain banyak sekali kebun sawit dikanan dan kiri jalan, serta berada disamping dan belakang rumah-rumah warga, banyak juga rumah-rumah yang bentuknya masih alami. Ya, kenapa saya sebut alami karena rumah-rumah disana masih banyak yang berbentuk rumah-rumah adat masyarakat kalimantan. Ya, rumah adat khas masyarakat Kalimantan (di laman blog berikutnya akan saya tunjukkan masyarakat dan rumah-rumah adat masyarakat Kalimantan).

©tiyerreysgallery 08:02:2013/17:23/Angsana, South Borneo
Karena saya disana cukup lama, hampir satu bulan. Kakak saya pun mengajak berjalan-jalan. Mengajak saya pergi ke tempat yang katanya masih alami, tidak berbayar, dan bebas didatangi oleh siapapun. Ya, setelah diajak melewati jalan raya, lalu masuk ke belokan yang berisi kebun sawit yang terpampang luas, dengan sapi-sapi yang bebas berkeliaran ditengah kebun sawit, banyak pegawai-pegawai pabrik yang sedang memetik buah-buah sawit untuk dijadikan minyak, semua itu membuat saya bahagia, bisa melihat secara langsung dan merasakan betapa berbedanya berada didaerah orang. Akhirnya sampailah kami di sebuah pantai yang indah. Saya tidak percaya, bahwa disana masih ada pantai yang tidak dijamah oleh tangan-tangan yang berkuasa, yang memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi atau komersial (tapi itu dulu, ketika masih tahun 2013, setelah beberapa tahun berikutnya pantai tersebut kabarnya telah resmi dikomersilkan untuk masyarakat dan dijadikan sebagai tempat wisata). Di pantai yang bernama Angsana, sesuai dengan nama daerahnya, pantai tersebut memiliki banyak sekali keistimewaan meskipun hampir sama dengan keadaan pantai-pantai lainnya. Disana yang membedakan adalah, banyak ayam-ayam berkeliaran bebas, banyak kambing dan sapi yang berkeliaran mencari makan dengan bunyi lonceng yang khas. Ketika berjalan dibibir pantai yang lain, ada kegiatan nelayan yang menarik perhatian mata, yakni pembuatan terasi udang, yang dapat dilihat oleh orang ataupun wisatawan yang sedang mengunjungi pantai tersebut, agak berjalan lebih jauh lagi ada jembatan yang menjorok ke laut. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, saya pun pergi kesana untuk menikmati semilir angin laut sore yang berhembus menerpa wajah dan tubuh. Sungguh kenikmatan tuhan yang luar biasa. Didapatkan secara gratis, mudah, dan bebas. Tidak semua orang bisa menikmati dan merasakan suasana dan keadaan seperti itu.
Ketika berjalan kembali ke tempat kami datang, saya menemukan ikan pari yang sedang terdampar di pasir pantai. Benar-benar keindahan tuhan lain yang dapat saya nikmati. Mencoba memegangnya, mengabadikannya, dan melepaskan kembali ke laut.
Betapa bahagia dan menyenangkannya berada disana. Tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Ingin rasanya kembali kesana untuk ketiga kalinya, namun sepertinya itu hanya angan saja. Menunggu kesempatan lain, dan takdir lain untuk bisa kesana atau ke tempat baru yang indah di Indonesia ini.
Masih banyak yang ingin saya ceritakan mengenai foto dan pengalaman saya selama mencintai dan menggeluti dunia fotografi ini. Saya berharap, cerita-cerita dan pengalaman saya ini bisa dijadikan inspirasi dan motivasi bagi orang lain.(*tiyerreys)

Postingan populer dari blog ini

TABITA ADINDA

MOMO

MACRO'SPHY